Stop Menuduh Bid'ah
Saat organisasi al-Irsyad Jember mengadakan
PELATIHAN akidah Syi'ah selama lima hari. Di antara pembicaranya adalah
seorang tokoh Wahhabi dari Malang, Agus Hasan Bashori Lc, M.Ag, yang
dikenal dengan Ustadz Abu Hamzah.
Ia dikenal dengan Ustadz Salafi yang memiliki jam
terbang tinggi. Beberapa perguruan tinggi salafi, membanggakan Abu
Hamzah karena menjadi salah satu dosen tamu istimewanya.Ternyata dalam
pelatihan yang semula difokuskan pada persoalan ajaran Syi'ah,
Abu Hamzah juga memberikan materi tentang bid'ah,
dengan mengkaji kitab Ushul al-Bida', karangan Ali Hasan al-Halabi,
ulama Wahhabi dari Yordania yang murid Syaikh Nashir al-Albani.Dalam
materi yang disampaikannya,
Abu Hamzah berkata begini, "Bid'ah dalam beribadah
adalah membuat cara-cara baru dalam ibadah yang belum pernah diajarkan
pada masa Rasulullah saw, seperti membaca sholawat yang disusun oleh
kalangan ulama shufi, berdoa dengan doa-doa yang tidak pernah diajarkan
oleh Rasulullah saw dan sahabat dan berdzikir secara keras dan
bersama-sama sehabis shalat berjamaah."
Mendengar pernyataan ini, seorang peserta yang
masih belum selesai S1 di STAIN Jember bertanya kepada Abu Hamzah,
"Kalau bapak mendefinisikan bid'ah seperti itu, kami punya tiga
pertanyaan berkaitan dengan konsep bid'ah yang Anda sampaikan.
Pertama, bagaimana dengan redaksi shalawat yang
disusun oleh Sayyidina Ali, Ibnu Mas'ud, Imam al-Syafi'i dan lain-lain,
yang jelas-jelas tidak ada contohnya dalam hadits Rasulullah saw.
Beranikah Anda mengatakan bahwa dengan sholawat yang mereka susun,
berarti Sayyidina Ali, Ibnu Mas'ud, Imam al-Syafi'i itu termasuk ahli
bid'ah?
Kedua, kalau Anda menganggap doa-doa yang disusun
oleh para ulama termasuk bid'ah, bagaimana Anda menanggapi doa yang
disusun oleh Imam Ahmad bin Hanbal, yang dibaca oleh beliau selama 40
tahun dalam sujud ketika shalat. Beliau membaca doa berikut itu:
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَلِمُحَمَّدِ بْنِ إِدْرِيْسَ الشَّافِعِيِّ
"Ya Allah, ampunilah aku, kedua orang tuaku dan Muhammad bin Idris al-Syafi'i".Doa ini dibaca oleh Imam Ahmad bin Hanbal dalam setiap sujud dalam shalatnya selama empat puluh tahun. Pertanyaan kami, beranikah Anda menganggap Imam Ahmad bin Hanbal termasuk ahli bid'ah yang akan masuk neraka?
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَلِمُحَمَّدِ بْنِ إِدْرِيْسَ الشَّافِعِيِّ
"Ya Allah, ampunilah aku, kedua orang tuaku dan Muhammad bin Idris al-Syafi'i".Doa ini dibaca oleh Imam Ahmad bin Hanbal dalam setiap sujud dalam shalatnya selama empat puluh tahun. Pertanyaan kami, beranikah Anda menganggap Imam Ahmad bin Hanbal termasuk ahli bid'ah yang akan masuk neraka?
Ketiga, kalau Anda menganggap berdzikir secara
berjama'ah itu bid'ah, bagaimana Anda menanggapi Ibnu Taimiyah yang
melakukan dzikir jama'ah setiap habis sholat shubuh, lalu dilanjutkan
dengan membaca surat al-Fatihah sampai Matahari naik ke atas, dan ia
selalu menatapkan matanya ke langit. Padahal apa yang dilakukan oleh
Ibnu Taimiyah ini tidak ada contohnya dari Rasulullah saw. Pertanyaan
kami, beranikah Anda menganggap Ibnu Taimiyah termasuk ahli bid'ah dan
ahli neraka?"
Mendengar pertanyaan ini, akhirnya Abu Hamzah diam
seribu bahasa, tidak bisa menjawab. Dan akhirnya dia membicarakan
hal-hal lain yang tidak ada kaitannya dengan pertanyaan. Dan begitulah,
Ustadz Abu Hamzah yang pernah berguru kepada banyak Syaikh Wahhabi di
Saudi Arabia itu, dikalahkan oleh seorang anak bau kencur yang belum
selesai meraih gelar S1 di STAIN Jember.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar