Densus 313 : Gerakan
praktis salafy-wahaby yang membuat pecah belah di tubuh islam harus di halau
sebisa mungkin
Ada Apakah dengan
Varian Wahaby, MTA?
Perkembangan dakwah Islam dibelbagai belahan bumi nusantara
memang sedang diuji,itu terlihat dari golongan-golongan yang banyak
bermunculan,baik itu ormas, partai maupun LSM yang kebanyakan ada “MISI”
tertentu.
Bila mengikuti perkembangannya, nampak Islam kian tahun
bertambah maju,namun jauh dari Tabahhur, akhlak dan budi pakerti Islam
sesungguhnya. Jangan heran bila ada golongan atau sekte sesat dan nyleneh pun
ada dan banyak pengikutnya.
Sebenarnya masyarakat Indonesia sangat haus dengan ilmu
agama,dan itu tak bisa dipungkiri karna faktalah yang berbicara.
Disisi lain,ada yayasan wahabi yang berlabel Majlis Tafsir
Alqur’an (MTA) berpusat di Solo depan mangkunegaran, yang dakwahnya (kata
pengikutnya) memakai Terjemah dan mendoktrin “kita hanya memakai Al-quran dan
As-sunah. kita tak melakukan bid’ah,karna itu sesat” sehingga pengikutnya yang
kebanyakan awam dan jahil agama secara otomatis hantam sana/i yang tak senada
dengan “doktrin” apa yang telah diperolehnya.
Ini terbukti dengan banyaknya kasus penolakan MTA di Madiun,
Sukoharjo, Kudus, Nganjuk, Blora dll,ini tidak bisa dibantah dan dipungkiri!
Mereka berdalih INI BID’AH! INI TAK ADA TUNTUNANNYA! Ada apa dengan MTA?
Mungkin bila dikaji dan voting acak secara “serampangan”,
maka MTA tak mampu bertanggung jawab atas apa yang telah diajarkan pada
pengikutnya. Ketidak mampuan ini mungkin terletak pada manajemen internal atau
pemimpinnya yang selalu frontal hantam sana/i.
Apakah MTA tak mau berkaca dengan keadaan lingkungan
sekitar?
Apakah MTA tak mau mengambil pelajaran antara NU-Muhamadiyah yang harmonis?
Apakah MTA harus terhinakan dengan perbuatannya?
Apakah MTA menginginkan ke”tenar”an?
-
Allah wa rasuluh a’lam
Apakah MTA tak mau mengambil pelajaran antara NU-Muhamadiyah yang harmonis?
Apakah MTA harus terhinakan dengan perbuatannya?
Apakah MTA menginginkan ke”tenar”an?
-
Allah wa rasuluh a’lam
Sumber : Media Kompasina.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar