Abd. Aziz (mantan hindu), Ustad Palsu Wahabi Provokator
Ditangkap Polisi
Ustad palsu Abdul Aziz (yang mengaku mantan pendeta Hindu)
tadi malam tanggal 16 November 2011, ia ditahan di Mapolres Kulonprogo
Jogjakarta, setelah mengisi ceramah yang berisi “adu domba” di Masjid Agung
Wates Kulon Progo. Acara tersebut diselenggarakan oleh HTI.
Sebelumnya pihak banser meminta ke aparat kepolisian kalau nanti si abdul aziz ceramah menyinggung amaliah-amaliah NU minta agar di turunkan dari podium kalau tidak bersedia, kami dari pihak banser akan menurunkan secara halus, kalau tidak bisa ya terpaksa pakai cara kasar. Kayaknya si abdul sudah tahu kalau ditunggu banyak banser ansor dan para santri, jadi ceramahnya landai-landai saja.
Tapi yang tidak terima adalah
pendeta hindu karena menjelek-jelekan agama hindu, terus ketika pulang ceramah
ia digiring oleh polisi ke mapolres. Lha di situ dari pihak NU, MUI,
Pendeta Hindu disuruh memberi tanggapan tentang isi pengajian si abdul aziz.
Selanjutnya soal cerita
kebohongannya, waktu di mapolres ditanya nama ayahnya, katanya bernama ketut
blablabla padahal tadi waktu ceramah bilang ayahnya bernama made
blablabla. Menurut pendeta yang ikut menyergap, kasta brahmana tidak ada yang
bernama ketut yang tadi di ceramahnya mengaku kasta brahmana. Terus ditanya
ayahnya belajar agama hindu di pure mana? ia menjawab belajar di lumajang pure
A. Pak Kapolres yang asli Lumajang tahu kalau pure itu belum lama dibangun…
bohong lagi deh.. Waktu ceramah ia bilang katanya puasa 7 hari 7amalam
membaca mantra blablabla, ternyata kata pak pendeta itu mantra yang
dibaca dul aziz itu salah…bohong lagi.. Ketika ditanya KTP, katanya tidak punya
KTP juga, sampai pak kapolres agak emosi memukul meja.
Kemudian dari pihak NU di mapolres
menunjukan CD dan menerangkan bahwa si abdul itu menghina ibu Sinta Nuriyah
(istri Gus Dur) dan memusyrikan amalan-amalan warga NU.
Ya begitulah kelihatanya menyeru
takbir, kalimat tauhid dan mengklaim paling mengikuti sunnah, ternyata cuma
akal busuk & tukang bohong dalam berdakwah menghalalkan segala cara untuk
mencari pengikut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar